Sejak saat itu dia sudah tidak percaya yang diajarkan di dalamnya. Namun Oscar masih percaya kitab dan menganggap firman Tuhan dalam kitab itu adalah Tuhan yang sebenarnya.
Pada suatu hari dia mengambil kelas studi dan kelas agama. Di kelas itu ada tugas yang diberikan untuk mengunjungi dua tempat ibadah berbeda dan membuat laporan setelahnya. Abdullah pun memilih sinagog dan masjid.
"Saat mengunjungi masjid, saya sudah bilang bukan karena saya tertarik pada Islam, tapi sebagai agama untuk diri sendiri. Saya masuk ke masjid sedikit gugup melihat mereka bereaksi. Tapi saya disambut dengan sangat hangat, ramah, bahkan sepertinya mereka sangat senang, dan saya meluangkan waktu untuk datang dan belajar tentang agama. Tapi sekali lagi niat saya datang bukan karena mau belajar agama, saya hanya pergi untuk membuat laporan," tuturnya.
Kemudian di dalam masjid dia mengambil pamflet, trek, dan CD. Di perjalanan pulang, Abdullah pun memutar CD itu dan mulai mendengarkan isi di dalamnya. Sontak dia pun mulai setuju dengan apa yang dikatakan oleh penceramah dalam CD itu.
"Dia (penceramah) berbicara tentang tujuan hidup, bagaimana tujuan hidup ada untuk menyembah Dia yang menciptakan kita. Saya sepenuhnya setuju dengan ini dan setuju dengan apa yang sedang dibicarakan," katanya.
Kemudian ketika di rumah, Abdullah membaca trek yang dibawa tadi. Dia melihat ada yang menarik perhatiannya tentang pandangan Islam mengenai Isa.
"Saya terkejut, Islam percaya pada Isa, bagaimana Isa dinaikkan ke surga dan juga mereka mengharapkan kembalinya Isa untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi. Ini adalah hal yang sama sekali saya tidak tahu tentang itu. Trek itu berjudul Kesesatan Sejarah Penebusan Dosa," ungkapnya.
Editor : Eka Dian Syahputra