Dikarenakan kedelapan pelajar itu diduga ikut memanas-manasi dan juga memviralkan video perkelahian tersebut. "Yang hanya melihat dan tidak ikut memanasi kami berikan buat surat pernyataan dan bila terlibat kembali akan kami keluarkan," ujarnya.
Para orangtua pun dipanggil sebelum sekolah mengambil langkah tegas. Para orang tua siswa yabg hadir mendengarkan keterangan dari anak-anaknya. "Agar orang tuanya tau kesalahan anak-anaknya dan mengetahui alasan kami kembalikan ke orang tuanya," sebutnya.
Hal itu dilakukan, lanjut Ramli, karena mereka tidak ingin ada stigma negatif terhadap sekolah. Sebab, mereka menanamkan kepada siswa harus bersikap baik. "Kalau tidak kita keluarkan, anak tersebut juga akan kasihan. Dia akan tinggal kelas karena penilaian sikap sudah tidak lulus," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta