Aurel tidak memungkiri sempat ada keraguan dalam hatinya mengingat ibadah yang harus dijalani dengan sungguh-sungguh terasa cukup berat untuk dilaksanakan.
"Saya dulu ibadah tidak seberat Muslim, kita harus ibadah lima waktu dengan maksudnya kita berdoa juga enggak tinggal duduk berdoa gini kan, harus wudhu dulu terus ngambil mukena cari tempat lalu sholat dengan segala gerakannya," paparnya.
Aurel takut jika nanti ternyata dirinya tidak sanggup harus menjalankan seluruh perintah agama Islam, sedangkan sudah berjanji dengan mengucap dua kalimat syahadat.
Saat memeluk agama Islam pun ia sempat mengalami pasang surut, terkadang semangat beribadah namun kadang rasa malas menghampiri.
"Kadang mikir kayak sanggup enggak aku jalaninnya gitu lho, kok misalnya aku janji, aku sudah buat janji aku syahadat gitu kan, kan Allah yang mendengar. Maksudnya jangan sampai aku tuh buat janji aku enggak bisa tepati gitu. Jadi ya apa ya setelah masuk awal-awalnya ya oke gitu semangat tapi kan namanya orang kadang-kadang lupa," ujarnya.
"Buat saya, Islam adalah jalannya, kebenaran yang sesungguhnya itu di Islam. Tauhid gitu semua penjelasan masuk akal di Islam. Islam turun untuk menyempurnakan," ucapnya.
Tapi, Aurel percaya memang ini sudah jalan yang paling benar. Meski dengan segala kekurangan dalam ibadah, ia akan terus berusaha. Dirinya juga percaya bahwa setiap kesulitan yang dihadapi, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menunjukkan jalan keluar.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra