Mengenai kepercayaan yang dianut, pada usia 16 tahun kebimbangan mulai dirasakan Aurel. Kala itu dirinya masih non-Islam, tapi belum jelas apakah akan mempertahankan keyakinannya atau tidak. Di sisi lain, hatinya juga tidak ingin menganut agama tersebut.
Hingga ketika memasuki fase awal kuliah, dia mengikuti kelompok kerohanian kampus. Setiap penjelasan mengenai teori agamanya, Aurel sulit untuk menerima.
"Setiap diskusi, beliau ahli, mau saya dijelasin kayak gimanapun itu enggak bisa terima gitu," bebernya.
Sampai akhirnya hatinya tergerak mempelajari Islam dan dipertemukan dengan Ustadz Felix Siauw.
"Akhirnya cari masjid ya ketemunya di Al Hakim itu bersama anggota majelis taklim yang ibu-ibu dikenalkan ke Ustadz Felix Siauw. Akhirnya beliau sempat mampir ke rumah kita diskusi sedikit," ujarnya.
Sempat berdiskusi dengan Ustadz Felix, Aurel pun mulai merasa banyak mendapat informasi mengenai Islam. Lalu ada satu hal yang berkesan hingga akhirnya membuatnya resmi menjadi mualaf dengan mengucap dua kalimat syahadat.
"Yang paling berkesan itu Ustadz Felix bilang: 'Oke jadi kamu udah tahu bahwa ini kebenaran gitu, apalagi yang kamu tunggu?' Ya sudah akhirnya mama tanya saya kapan mau syahadat, ya secepatnya gitu, ya udah akhirnya (syahadat)," jelasnya.
Editor : Eka Dian Syahputra