Setelah video promosi menjadi viral di media sosial, orang-orang mulai bertanya-tanya apakah semuanya itu bohong, dan mengapa Rospotrebnadzor, otoritas keamanan pangan Rusia, tidak terlibat. Beberapa tertarik untuk mencoba kopi dengan bahan dasar ASI.
Seorang deputi setempat memulai jajak pendapat, menanyakan orang-orang apakah mereka tertarik untuk mencoba minuman kopi yang dicampur dengan ASI. Menariknya, 46 persen responden menjawab tidak pernah, sementara 23 persen menyatakan siap untuk mencobanya.
Mengetahui hal tersebut, Kobelev akhirnya mengklarifikasi bahwa promosi kopi berbahan dasar ASI tersebut tidak benar-benar menggunakan air susu ibu sebagai bahan dasar. Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mendompleng popularitas kafenya agar lebih banyak dikenal.
Dia memastikan, sejauh ini kopi di kafenya masih menyajikan berbagai minuman termasuk latte dengan bahan dasar susu sapi hingga susu kambing. Kobelev tidak pernah membayangkan bahwa tipuan pemasarannya akan laris manis.
Editor : Eka Dian Syahputra