get app
inews
Aa Read Next : Masya Allah! Berteman dengan Muslim, Bocah 9 Tahun asal Amerika Ini Mantap Jadi Mualaf

7 Pemimpin Negara yang Dibunuh, Raja Faisal Ditembak oleh Putra Saudara Tirinya

Jum'at, 04 Agustus 2023 | 08:36 WIB
header img
Raja Faisal. Foto: Wonderlist

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Tak seluruh pemimpin disukai rakyat. Risiko jadi seorang pemimpin negara yakni terdapat pihak yang membenci dan berisiko membunuhnya. Hal itu pun seperti dialami banyak pemimpin negara di dunia.

Umumnya pada kasus pembunuhan ada motif yang jelas seperti kecemburuan, idealisme, politik atau gama, balas dendam atau pemmbunuhan kontrak.

Selain itu, pembunuhan mungkin didorong oleh alasan agama, ideologis, politik, atau militer, namun hasil akhirnya adalah pembunuhan yang ditargetkan pada tokoh masyarakat, yang kita kenal baik atau kita cintai.

Dilansir dari SINDOnews, berikut sederet pembunuhan terkenal dari para pemimpin politik yang paling terkenal dan dicintai dan tempat mereka dibunuh.

1. Muammar Gaddafi (Libya)

Muammar Gaddafi adalah seorang revolusioner, politikus, dan ahli teori politik yang memerintah Libya sebagai Ketua Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977, dan kemudian sebagai "Pemimpin Persaudaraan" Jamahiriya Arab Libya Rakyat Sosialis Besar dari tahun 1977 hingga 2011.

Gaddafi awalnya mengusung ideologi nasionalisme Arab dan sosialisme Arab, tetapi kemudian mengembangkan pemikiran berdasarkan Teori Internasional Ketiganya. Selama pemerintahannya, Gaddafi mendominasi politik Libya dan memimpin dengan gaya otoriter. Dia dianugerahi berbagai penghargaan dan dipuji karena sikap anti-imperialisnya, dukungan untuk persatuan Arab dan Afrika, serta perbaikan signifikan dalam kualitas hidup rakyat Libya.

Namun, di sisi lain, Gaddafi juga dikutuk secara internasional karena pelanggaran hak asasi manusia dan diduga mendanai terorisme global. Pada tahun 2011, Libya mengalami gejolak politik yang berujung pada Perang Saudara Libya. Gaddafi ditangkap dan dibunuh pada 20 Oktober 2011 selama Pertempuran Sirte.

2. Rafic Hariri (Lebanon)

Rafic Hariri, seorang taipan bisnis dan mantan Perdana Menteri Lebanon, lahir pada 1 November 1944 dan meninggal pada 14 Februari 2005. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon pada periode 1992 hingga 1998, dan kemudian lagi dari tahun 2000 hingga 2004.

Selama masa jabatannya, Hariri berhasil memimpin lima kabinet dan diakui luas atas usahanya merekonstruksi Beirut setelah mengalami perang saudara selama 15 tahun. Namun, pada 14 Februari 2005, Hariri meninggal dunia akibat serangan bom saat ia berada dalam perjalanan melewati Hotel St. George di Beirut, Lebanon.

Penyelidikan atas kematian Hariri masih berlanjut dan telah mencuat dugaan keterlibatan pemerintah Suriah dan Hizbullah dalam pembunuhannya. Pembunuhan Hariri telah mengubah peta politik di Lebanon dan menyebabkan peristiwa besar seperti Revolusi Cedar dan penarikan pasukan Suriah dari Lebanon.

3. Thomas D'Arcy McGee (Kanada)

Thomas D'Arcy McGee adalah seorang Nasionalis Irlandia, jurnalis, dan salah satu Bapak Konfederasi Kanada. Ia memiliki peran penting dalam mengembangkan identitas nasional baik di Irlandia maupun di Kanada.

Dia dikenal sebagai pejuang modernisasi ekonomi dengan mempromosikan pembangunan kereta api, mendorong imigrasi, dan menerapkan tarif protektif untuk mendorong sektor manufaktur. Aktif dalam politik, McGee berupaya menciptakan kewarganegaraan baru di Kanada untuk menghindari sektarianisme Irlandia.

Pada 7 April 1868, McGee menjadi korban pembunuhan politik di Kanada. Ia ditembak oleh Patrick J. Whelan, seorang simpatisan Fenian dan Katolik, yang kemudian dihukum mati karena kejahatan tersebut.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut