Lowery menjelaskan bahwa dia pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah selama pengalaman seksual ketiganya. “Saya belum pernah kontak dengan itu [air mani] sebelumnya dan itu mengenai kulit saya dan saya agak memerah dan saya tidak terlalu memikirkannya karena kadang-kadang saya menjadi merah,” papar mahasiswi itu.
"Tetapi kemudian selama pertemuan lain, itu ada di mulut saya dan saya tampak seperti menderita bell's palsy di setengah wajah saya selama sekitar tiga jam karena saya mengalami kelumpuhan wajah untuk sementara," imbuh dia seperti dikutip New York Post, Rabu (9/3/2022).
"Itu di sisi kanan wajah saya, murung dan saya tidak bisa mengekspresikan emosi setidaknya dengan mulut saya. Rasanya seperti ketika Anda mendapatkan suntikan mati rasa dokter pada gigi di gusi Anda." "Orang-orang sebenarnya ingin tahu lebih banyak tetapi tentu saja mereka tidak ingin melakukan penelitian sendiri, jadi mereka menanyakan semua detailnya kepada saya," kata Lowery.
Untungnya, Lowery mendapatkan kembali fungsi wajah, meskipun dia mengatakan bahwa dia telah menghindari seks oral untuk mencegah insiden lain. Penggemar karya sastra ini bingung dan awalnya curiga dia memiliki alergi sperma.
Itu, menurutnya terdengar aneh sampai dia melakukan penelitian online dan menemukan bahwa pada kenyataannya kondisi yang dia alami nyata. Lowery kemudian melapor ke dokter, yang mengonfirmasi diagnosisnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta