Kesehatan, iNews.id - Masuk awal Agustus merupakan pekan ASI Sedunia, di tengah penemuan virus monkeypox atau cacar monyet.
Kemungkinan juga membuat sejumlah ibu merasa khawatir, benarkah ibu yang sedang menyusui bisa menularkan cacar monyet?.
Menurut Ketua Satgas Monkeypox PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Hanny Nilasari, SpK bahwa sejauh ini belum ada bukti penularan cacar monyet melalui ibu menyusui.
Hingga saat ini penularan cacar monyet ditularkan melalui sentuhan kulit (skin to skin) yang intens.
Itu bisa dihindari oleh ibu dengan bayi, jika memiliki gejala segera lakukan isolasi mandiri (isoman).
"Tentunya tidak karena kontak kulit dengan kulit intens itu yang harus dihindari, ibu harus diisolasi. Apabila ibu kena cacar monyet," ujar dr Hanny dalam Media Group Interview bersama IDI pada, Jumat (5/8/2022).
Tak hanya itu, bahwasannya ibu ke janin bisa menularkan cacar monyet. Karena penularan melalui darah dari ibu ke janin atau bayi saat hamil.
"Di laporkan di satu jurnal ibu yang terinfeksi, anaknya terinfeksi saat anak lahir. Anak lahir kontak kulit dengn kulit, infeksi sudah ada di dalam darah bayinya," jelas Hanny.
Berikut 5 gejala terkena virus monkeypox atau cacar monyet.
- Demam
- Sakit Kepala
- Sakit tenggorokan
- Pembesaran getah bening
- Kelainan kulit (infeksi kulit, berupa adanya lesi atau luka)
"Gejala yang paling banyak dikeluhkan pasien monkeypox, adalah demam, kemudian sakit kepala, ada rasa tidak enak disaluran tenggorokan dan ada pembesaran kelenjar getah bening serta ada kelainan di kulit," imbuhnya.
Editor : Fatiha Eros Perdana