get app
inews
Aa Read Next : Oknum Guru SMA di Bengkulu Kena OTT, Diduga Sunat Uang Beasiswa PIP

Luhut Sebut OTT KPK Kampungan, Sahroni: Operasi Tangkap Tangan Masih Relevan!

Rabu, 12 Juni 2024 | 19:01 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id-Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih relevan untuk dilakukan. Hal ini menyikapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut operasi tangkap tangan OTT sebagai cara kampungan yang menimbulkan pro kontra di publik. 

Bahkan Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, digitalisasi yang disebut Luhut tidak bisa menjamin bebas dari tindak pidana korupsi. 

“Sebagai mitra kerja KPK, Komisi III melihat bahwa untuk saat ini OTT masih sangat diperlukan. Karena memang betul apa kata Pak Ketua KPK, malingnya masih banyak. Mekanisme pencegahan kita juga belum cukup kuat untuk membendung semuanya. Jadi sembari terus melakukan inovasi di sektor pencegahan, OTT harus tetap kita gaspol agar upaya pemberantasan korupsi kita tidak tumpul. Masa iya ada orang maling duit negara kita biarin,” kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).

Politikus Partai Nasdem ini pun turut menyinggung beberapa inovasi pencegahan KPK, salah satunya yaitu Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Jadi, bukan bermaksud ingin melestarikan budaya OTT, tetapi KPK juga perlu terus berusaha menciptakan sistem pencegahan yang matang.

“Tapi kalau kita lihat, penguatan sistem pencegahan kita sebenarnya sudah di arah yang baik. Misal kita tahu KPK punya SIPD guna memantau penggunaan anggaran daerah. Juga selain itu, KPK telah mendorong kementerian dan lembaga untuk melakukan pengadaan melalui e-katalog, agar mudah diawasi dan minim fraud. Jadi transparansi dan digitalisasi ini memang sedang digencarkan. Dan nantinya, kalau sistem pencegahan kita sudah matang, bukannya tidak mungkin suatu saat OTT tidak kita perlukan lagi,” ujarnya.

Sahroni menuturkan, ketika mekanisme pencegahan korupsi sudah matang dan dewasa, para pelaku korupsi tidak akan mampu melakukan atau bahkan sekadar mencoba untuk korupsi.

“Ya nantinya, kalau sistemnya sudah canggih, tikus-tikus koruptor itu tidak akan bisa lagi cari celah. Dan memang itu cara pemberantasan korupsi paling efektif yang kita semua harapkan,” tuturnya.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut