Program Agroforestri Baturaja: Peran TNI AD Jaga Ketahanan Pangan dan Buka Lapangan Kerja
Hal senada disampaikan Hasan Basri, seorang mandor yang membawahi puluhan petani.
“Saya mendapatkan pengalaman untuk bertanam ubi. Saya dibimbing dengan Pak Dwi (TNI AD). Jadi alhamdulillah, sampai sekarang terlaksana tertanam 50 hektare mencapai 100 hektare. Yang siap panen sekarang 50 hektare,” jelasnya.
Kepala Desa Tanjung Lengkayap, Antoni, menilai program ini memberi penghasilan tetap bagi warganya.
“Yang dulunya nganggur, tidak bekerja, sekarang bisa ikut di dalam kegiatan ketahanan pangan ini, sebagai tenaga kerja,” katanya.
Bahkan, dari sisi sosial, dampaknya sangat terasa. Kapten Inf. Mukhiyar, Danramil 403-07/Simpang, menegaskan bahwa program ini membantu menekan angka kriminalitas.
“Alhamdulillah dengan adanya program agroforistri ini, masalah kriminal sangat berkurang. Tadinya remaja-remaja banyak pengangguran, sekarang bisa ikut bekerja dan mendapatkan penghasilan tambahan,” ujarnya.
Program Agroforestri Baturaja tidak berjalan sendiri. TNI AD menggandeng PT Pupuk Indonesia, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), serta sejumlah perusahaan swasta.
Selain di Baturaja, program agroforestri juga dikembangkan di berbagai daerah lain, seperti Gunung Hejo Purwakarta, Pangalengan Kabupaten Bandung, Takokak Kabupaten Cianjur, serta Ciemas dan Cibenda Kabupaten Sukabumi.
Editor : Wahab Firmansyah