Para menteri dan segenap prajurit terkejut mendengar perintah tersebut, sebab walau bagaimanapun Abu Nawas adalah sosok yang baik, sering berjasa mengungkap kasus-kasus di dalam istana yang sulit terpecahkan.
Mereka tidak sampai hati melihat Abu Nawas tewas mengenaskan diterkam singa buas. Tapi karena ini adalah titah Baginda Raja, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya.
Kemudian seorang penasihat istana berkata, "Ampun Paduka yang mulia, apakah tidak berlebihan hukuman yang diberikan. Bukankah lebih baik bila Abu Nawas dihukum penjara saja," ujar penasihat istana coba membela Abu Nawas.
"Kalau tidak suka dengan keputusanku, kau boleh ikut dengan Abu Nawas!" hardik Baginda Raja.
Sang penasihat istana hanya terdiam. Ia tidak berani membantahnya.
Sementara Abu Nawas tertunduk lesu mendengar keputusan tersebut. Tubuhnya langsung lemas dan gemetaran.
Namun ketika hendak dimasukkan ke kandang singa, Abu Nawas berkata, "Ampun Paduka yang mulia, hamba ikhlas menerima hukuman ini dan hamba sudah pasrah, tapi berilah waktu hamba 3 bulan, hamba ingin agar di akhir kematian disibukkan oleh amal ibadah."
Sejenak Baginda Raja terdiam. Tidak beberapa lama kemudian Baginda Raja berkata, "Baik aku kabulkan permintaanmu. Tapi selama itu pula kamu harus hidup dalam penjara dan kamu dilarang menemui keluargamu."
Abu Nawas pun menyetujui syarat tersebut. "Kalau diperkenankan, bolehkah saya minta satu permintaan lagi?" tutur Abu Nawas.
"Apa permintaanmu?" tanya Baginda Raja.
"Supaya kehidupan hamba di dalam penjara tidak membosankan, izinkan hamba memberi makan singa yang ada di kandang," jawab Abu Nawas.
"Tidak masalah, nanti ruang penjaramu bersebelahan dengan kandang singa," ujar Baginda Raja.
Maka dimasukkanlah Abu Nawas ke penjara. Pada bulan pertama, Abu Nawas melalui waktu dengan beribadah. Sedangkan tiap pagi dan sore diisi memberi makan singa.
Pada bulan kedua dan ketiga, Abu Nawas makin tekun beribadah. Ia juga lebih rajin memberi makan singa. Abu Nawas memperlakukan singa itu layaknya sahabat.
Tiga bulan pun berlalu dan tibalah saatnya bagi Abu Nawas untuk menjalani hukuman atas perintah Baginda Raja.
Beberapa pengawal istana memasukkan Abu Nawas ke kandang singa. Sementara para menteri yang ikut menyaksikan merasa iba dengan nasib Abu Nawas.
Editor : Eka Dian Syahputra