JAKARTA, iNewsBekasi.id - Inilah kisah Nabi Hud dan azab angin dingin untuk kaum 'Ad. Seperti diketahui, Nabi Hud adalah salah satu tokoh yang disebutkan di dalam Al-Qur'an di Surah Hud serta Nabi ke-4.
Dikisahkan Nabi Hud diutus Allah SWT untuk berdakwah ke suatu kaum yang dinamakan kaum 'Ad untuk mengajak kaum itu kembali ke jalan Allah SWT.
Namun kedatangan dan pesan yang disampaikan oleh Nabi Hud tak diindahkan oleh kaumnya tersebut. Sehingga terjadilah suatu peristiwa yang menimpa pada orang-orang yang tak mengimani Allah ini setelah peringatan yang disampaikan dari Nabi Hud.
Seperti apa kisah kaum tersebut?
Nabi Hud A.S memiliki kaum yang dinamakan kaum Ad, sebutan ini diambil dari kabilah tertua dan terbesar di antara mereka. Mereka menempati di sebuah bukit-bukit pasir di antara Yaman dan Oman.
Sepanjang waktu mereka hidup aman, damai, dan sejahtera. Allah SWT selalu memberi nikmat yang melimpah, kebaikan yang banyak, dan sumber mata air memancar deras. Mereka bercocok tanam, menggarap kebun-kebun, dan membangun gedung-gedung tinggi nan kokoh sebagai tempat tinggal.
Mereka dikaruniai fisik besar dan kuat. Mereka dikaruniai Allah sesuatu yang tidak diberikan kepada yang lainya di muka bumi ini.
Taklid Buta
Dengan segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah, kaum ini justru semakin jauh dari Islam. Mereka tak berusaha mencari tahu darimana asal segala kenikmatan yang mereka dapat. Akal dan tabiat mereka benar-benar menyimpang.
Kaum ‘Ad justru membuat patung-patung dan menyembah seeta menjadikannya sebagai Tuhan. Segala nikmat dan hal baik yang didaptkan kaum ini justru berterima kasih pada berhala-berhala tersebut, dan saat ditimpa musibah atau keburukan mereka juga mengadukannya pada berhala-berhala tersebut.
Selebihnya, mereka berbuat kerusakan di muka bumi, yang kuat menghinakan yang lemah, yang tua memusuhi yang muda.
Akhirnya Allah SWT berkehendak, untuk membemberikan pelajaran kepada orang-orang kuat, meneguhkan orang-orang lemah, meluluhkan jiwa yang jahil, dan menghilangkan kebutaan mata hati mereka.
Kemudian dengan mengutus Rasul di tengah-tengah mereka, yang berasal dari kalangan mereka, berbicara dengan bahasa mereka, dan memberikan nasihat kepada mereka untuk kembali ke jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dan kalian hanyalah mengada-adakan saja.” (Huud: 50)
Hud berasal dari keturunan terbaik di antara mereka, berakhlak mulia, sangat santun, dan lapang dada, maka Allah swt memilihnya untuk menjadi pemegang amanah risalah-Nya dan penyeru dahwah-Nya, agar akal pikiran mereka terbuka dan terbebas dari kesesatan, serta jiwa yang kembali hanif.
Nabi Hud berdakwah kepada kaum tersebut dengan penuh kesabaran, Ia tak pernah lelah mengajak kaum nya untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Beliau juga mengingatkan untuk selalu bersyukur hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala atas semua Karunia yang mereka dapatkan, namun kaum tidak mendengarkan nasehat tersebut.
Mereka justru secara lantang menentang dakwah dari nabi Hud. Mereka pun berkata
“ Wahai Hud engkau tidak mendatangkan suatu bukti nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah melimpahkan penyakit gila atas dirimu.”
Nabi Hud menjawab,
“Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipudaya mu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi.“ (QS. Hud : 53-55)
Setelah itu nabi Hud pun menyerahkan nasib kaum nya kepada Allah SWT. Allah pun menjawab doanya, kemudian memerintahkan nabi Hud dan kaum nya untuk pergi seketika.
Editor : Eka Dian Syahputra