OPINI
Oleh: Ivan Faizal Affandi, Pemerhati Politik Kota Bekasi
PENDAFTARAN pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024 mendatang sudah semakin dekat. Jika mlihat perkembangan dan konstelasi politik yang ada saat ini, baik di level lokal maupun nasional bisa diprediksi Pilkada kemungkinan besar hanya akan diikuti dua atau tiga pasangan calon.
Namun dari sejumlah kandidat pada Pilkada nanti semua masih menunggu surat rekomendasi calon wali kota dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.
Rekomendasi partai berlambang moncong putih ini yang saat ini ditunggu semua partai politik di Kota Bekasi karena arah Pilkada nanti akan bergantung dari siapa kandidat yang bakal mereka usung.
Seperti diketahui, di PDI Perjuangan hanya ada dua nama yang saat ini tengah menunggu restu dari Ketua Umum PDII Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Nama pertama adalah Tri Adhianto Ketua DPC PDI Perjuangan. Sedangkan Nama kedua adalah Mochtar Mohamad, Eks Wali Kota Bekasi periode 2008 dan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat.
Baik Tri Adhianto maupun Mochtar keduanya sama-sama memiliki peluang mendapat rekomendasi.
Pertama Tri berstatuskan petahana, selain itu ia juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi.
Tak hanya itu elektabilitas eks birokrat tersebut, saat ini mengungguli Mochtar Mohamad dari survei terakhir yang dikeluarkan lembaga survei Saiful Munjani Research And Consulting (SMRC).
Dengan pertimbangan tersebut nampak sepertinya PDI Perjuangan bakal mengeluarkan rekomendasi kepadanya.
Namun yang menjadi kelemahan Tri Adhianto, ia adalah orang baru di PDI Perjuangan. Serta capaian buruk PDI Perjuangan Kota Bekasi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 yang mana kursi mereka turun dari 12 pada edisi Pileg 2019 menjadi 9 kursi di edisi terbaru, bisa menjadi salah satu penghambat dirinya mendapat rekomendasi.
Namun dua soal tersebut nampaknya akan menjadi penghalang Tri untuk mendapatkan rekomendasi.
Lalu bagaimana dengan peluang Mochtar Mohammad mendapat rekomendasi PDI Perjuangan. Peluang politisi senior tersebut rasa-rasanya sangat kecil. Meski Mochtar sendiri tampak begitu bersemangat dan yakin.
Ada banyak hal yang akan membuat PDI Perjuangan berhitung ulang jika harus memberikan rekomendasi kepada Mochtar.
Dari sisi survei misalnya, ia kalah dari Tri Adhianto. Kemudian status Mochtar yang pernah tersandung kasus hukum juga akan menjadi pertimbangan serius bagi partai untuk tidak merekomendasikan dia sebagai calon pada Pilkada.
Namun meski di atas kertas peluang Mochtar sangat kecil, bukan berarti ia tidak punya peluang. Apalagi sebagai orang lama di partai, Mochtar tau jalur-jalur mana yang harus dia tempuh untuk membuat rekomendasi jatuh ke tangannya.
Kembali soal rekomendasi PDI Perjuangan, ini akan menentukan jalannya Pilkada karena berdampak pada berapa banyak kandidat yang akan muncul serta nama-nama mana yang akan maju di Pilkada Kota Bekasi.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar