KPK dan PPATK Terlibat Pengawasan di Danantara, Sahroni: Publik Bisa Tenang, Pengawasan Berlapis!

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyambut baik adanya komisi pemantau di Badan Pengelola Investasi Daya Angata Nusantara (Danantara). Komisi pemantau ini diisi mulai mulai dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sahroni mengatakan, keberadaan KPK dan PPATK diharapkan bukan hanya sekadar formalitasdi badan tersebut. Danantara, lanjut dia, merupakan superholding dengan aset belasan ribu triliun, sehingga memang sangat perlu diawasi.
"Tujuan Presiden Prabowo melahirkan Danantara itu untuk mengoptimalkan aset negara melalui investasi strategis. Nah jadi kita cegah dan tutup sedini mungkin celah-celah praktik korupsi," kata Sahroni dalam keterangan Kamis (27/2/2025)).
Menurut dia, KPK dan PPATK harus berperan aktif di badan tersebut. Sehingga publik sudah bisa tenang karena Danantara memang benar-benar diawasi dengan ketat.
Sahroni pun meminta KPK dan PPATK bekerja ekstra dalam mengawasi Danantara. Sebab jika terjadi satu kali saja praktik korupsi, hal tersebut akan sangat membahayakan Danantara.
“Danantara ini produk baru dan segar, penuh optimisme, yang selama dijalankan dengan benar pasti bisa mencapai tujuan-tujuannya. Jadi jangan sampai dirusak oleh praktik korupsi," ujarnya.
Sahroni menuturkan, kalau sudah sekali saja ada praktik korupsi di sana, masyarakat pasti sudah tidak percaya, stigma pasar global terhadap Danantara juga pasti berubah.
"Jadi KPK dan PPATK harus bekerja ekstra prioritaskan pencegahan dan pengawasan. Jangan sampai kecolongan sekali pun,” tuturnya.
Terakhir, Sahroni berharap seluruh pemangku jabatan Danantara, dapat menjalankan superholding tersebut dengan amanah.
“Dan tentu pencegahan paling utama itu dari para pemangku jabatan itu sendiri. Semoga semuanya amanah, tetap bekerja sesuai visi misi dan koridor aturan yang ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan bahwa Danantara merupakan badan yang paling banyak diawasi. Hal tersebut mengingat aset yang dikelola Danantara begitu besar mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp4.715 triliun.
Rosan menjelaskan, Danantara memiliki Dewan Penasihat baik dari dalam maupun luar negeri yang profesional. Selain itu, badan ini juga memiliki Komisi Pemantau yang diisi mulai dari Ketua KPK hingga Ketua PPATK.
Editor : Wahab Firmansyah